Label

Kamis, 16 Juni 2016

MUSIK K-POP: MASUKNYA MUSIK K-POP DI INDONESIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP GENERASI MUDA INDONESIA

MUSIK K-POP: MASUKNYA MUSIK K-POP DI INDONESIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP GENERASI MUDA INDONESIA
Korea sebenarnya adalah sebuah nama yang tidak sebagus hari ini. Pada beberapa tahun yang lalu, Korea memiliki kedudukan tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Namun, dalam tiga dekade ini, Korea Selatan memiliki komiditi ekspor yang cenderung berbeda dengan negara di Asia lainnya, yaitu menjadikan industri entertaiment sebagai salah satu komiditi ekspor bagi Korea Selatan. Keputusan ini dinilai oleh beberapa pihak cenderung nekat. Pasalnya industri entertaiment merupakan salah satu objek dengan resiko yang cukup besar. Pada akhir tahun  1980-an sampai awal 1990-an, Korea mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan. Titik awal dari perubahan ekonomi Korea bermula pada krisis ekonomi melanda Asia pada akhir 1990-an. Adanya krisis tersebut menjadikan masayarakat Korea harus berpikir out of the box. Kemudian, para lakon industri hiburan berusaha memutar otak untuk tetap berkarya di tengah krisis yang melanda. Namun, kesuksesan dari industri entertaiment di Korea ini juga berkat dukungan langsung pemerintah setempat. Pemerintah berusaha memberikan dukungan dengan cara memperbaiki fasilitas jaringan internet yang cepat, mengucurkan lebih dari 25 persen dari keseluruhan modal perusahaan di Korea, serta memberi bantuan dengan jalan diplomasi agar  musik dan drama Korea dapat masuk ke negara lain. Selain pihak pemerintah yang sangat mendukung adanya industri ini, pihak swasta juga ikut berkontribusi didalamnya. Misalnya sebuah perusahaan musik Korea rela menghabiskan sampai tujuh tahun untuk menyiapkan bintang K-Pop masa depan.
Namun, disisi lain tidak hanya faktor ekonomi, sosial, pendidikan, dan politik yang mendukung adanya upaya untuk mengangkat industri entertaiment ke mata dunia. Masa lalu yang kelam dengan Jepang juga menjadi salah satu faktor untuk memunculkan ambisi mengalahkan Jepang. Akhirnya keinginan tersebut dapat tercapai setelah Korea berhasil mensejajarkan posisi dengan Jepang dalam dunia elektronik. Serta industri entertaiment Korea yang dinilai telah mampu merebut hati para pendengar musik di Korea. Strategi yang dimunculkan oleh Korea untuk mmperbaiki perekonomiannya dapat dikatakan berhasil. Hallyu Wave ternyata telah menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Hallyu Wave ini dapat dikatakan sebagai perpaduan yang komplit antara dunia musik Korea, budaya, makanan hingga gaya hidup orang Korea. Jika berbicara tentang Kpop atau aliran musik yang lebih identik dengan boyband dan girlband, pasti tidak dapat terlepas dari fashion, koreografi, musik, hingga personilnya sendiri. Fashion dari boyband dan girlband yang dinilai memiliki gaya tersendiri menjadi daya tarik bagi pecinta fashion di seluruh dunia. Sedangkan untuk musiknya, lagu-lagu yang menjadi hits dianggap dapat diterima oleh seluruh masyarakat dunia terutama kalangan remaja. Koreografi dari personil boyband dan girlband juga mendapat penilaian tersendiri  bagi pecinta modern dance. Namun diantara beberapa faktor diatas, salah satu faktor yang menjadi magnet bagi pengemar Kpop adalah personil dari boyband dan girlband itu sendiri. Hampir semua personil dari boyband dan girlband memilki paras yang cantik dan tampan ditambah penampilan yang cenderung seksi.
Ketenaran dari Kpop telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan penggemar cukup tinggi. Hal tersebut tidak terlepas dari kultur masyarakat Indonesia yang cenderung terbuka dengan segala budaya dari luar negeri. Tidak jauh berbeda dengan negara lain, Kpop di Indonesia juga kebanyakan diikuti perkembangannya oleh anak muda. Musik Korea dengan berbagai genre mulai dari pop, dance, electropop, hip-hop, rock, R&B, serta electonetic sangat diminati oleh generasi muda. Hampir setiap konser dari boyband dan girlband di Indonesia selalu dipenuhi penonton. Padahal tiket yang dipasang terbilang dapat menguras dompet. Namun hal tersebut dinilai wajar oleh penggemar, karena setiap penampilan dari  boyband dan girlband dianggap sesuai dengan tiket yang dibeli. Di dunia entertaiment Indonesia, adanya demam kpop memunculkan girlband dan boyband yang juga dapat dikatakan cukup sukses. Seperti yang telah diulas diatas, kebanyakan pada awalnya penggemar tertarik dengan paras yang cantik dan tampan dari personil boyband dan girlband tersebut. Kata cantik dan tampan yang masih didefinisikan harus memilki kulit yang putih, hidung yang mancung, dan lain sebagainya dinilai menjadi salah satu alasan penggemar mengagumi personil tersebut. Bukan hanya musik saja yang disukai oleh generasi muda, adapula drama yang sangat menarik perhatian seperti Boys Before Flower, Coffe Prince, City Hunter, I Hear Your Voice, The Heirs, dan yang sedang menjadi perbincangan saat ini adalah Descendant of the Sun. Drama tersebut dimainkan oleh aktor dan aktris yang memiliki ketampanan dan kecantikan serta fashion yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia.
Namun, ketenaran dari Kpop tersebut tidak selamanya memilki keuntungan, terutama bagi Indonesia. Kesuksesan dari Kpop yang ingin diikuti oleh masyarakat Indonesia  memunculkan boyband dan girlband. Tetapi sangat disayangkan karena boyband dan girlband di Indonesia memiki kemiripan alunan musik, dance serta fashion dengan boyband dan girlband asal Korea. Hal tersebut merupakan salah satu budaya meniru kurang kreatif yang dimilki masyarakat Indonesia. Akibat lainnya adalah lagu asli Indonesia seperti dangdut, musik melayu serta musik-musik yang berasal dari Indonesia menjadi kurang diminati oleh generasi muda. Selain dalam dunia musik, adanya budaya kpop yang masuk ke Indonesia juga menyebabkan generasi muda lebih tertarik dengan budaya dari Korea tersebut. Disisi lain, keinginan untuk menjadi seperti idolanya membuat beberapa orang rela membeli produk kecantikan bahkan membayar mahal untuk operasi plastik. Korea memang selama ini dikenal sebagi negara dengan kegiatan operasi plastik terbesar dan terbaik di dunia. Di negara gingseng tersebut, operasi plastik merupakan hal yang wajar dilakukan oleh segala kalangan, termasuk remaja. Meskipun demikian, tidak semua kegiatan bedah plastik yang dilakukan berjalan sesuai keinginan. Tidak jarang beberapa diantaranya mengalami kecacatan operasi hingga menelan nyawa.  
Menanggapi fenomena diatas, sebenarnya untuk dapat negatif dari maraknya Kpop di Indonesia dapat dihindarkan. Misalnya apabila Indonesia ingin membentuk boyband dan girlband harus disertai kekreatifan yang tinggi. Sehingga tidak dinilai menjiplak boyband dan girlband asal Korea. Selain itu, dapat juga ditambahkan unsur unsur kebudayaan Indonesia didalamnya agar budaya negara ini dapat dikenal oleh masyarakat internasional. Mengenai operasi plastik yang mulai meracuni pikiran remaja Indonesia dapat dihindarkan dengan cara menanamkan rasa percaya diri dan bersyukur terhadap apa yang telah dimilki dari Tuhan.
Melihat dari kesuksesan Kpop yang telah ada, dapat dikatakan hal ini juga akibat campur tangan dari pemerintah Korea. Hal yang demikian harusnya juga ikut dicontoh oleh Pemerintah Indonesia yang sebenarnya memiliki kewajiban penuh mendukung kreatifitas rakyatnya. Selama ini yang terjadi di Indonesia adalah kurangnya perhatian pemerintah tentang hal hal yang semacam ini. Akibatnya banyak generasi muda yang sebenarnya memiliki kreatifitas dan ide yng bagus harus puas dengan apresiasi publik di Indonesia saja. Padahal bisa jadi, karya tersebut sebenarnya dapat menembus kancah internasional. Tidak dipungkiri jika sebenarnya Indonesia sudah dikaruniai Tuhan dengan berbagai kebudayaan yang seharusnya dapat dijadikan salah satu daya tarik wisatawan mancanegara. Apabila setiap kegiatan industri entertaiment Indonesia, tidak terkecuali musik digarap dengan baik dan didukung kemajuannya oleh Pemerintah Indonesia. Maka, bukan tidak mungkin akan menjadi salah satu komoditi ekspor yang mampu menjadi masukan pundi-pundi rupiah bagi negara.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya fenomena Kpop dapat memberi dampak yang positif maupun negatif. Tergantung bagaimana individu menanggapinya. Jika individu tersebut memiliki sikap selektif, maka dampak yang positif dapat diambil sedangkan dampak yang negatif dapat terhindarkan dengan cara membatasi diri dan tidak asal menerima kebudayaan dari luar.
Rasa bangga terhadap negeri sendiri kiranya dapat digunakan pula sebagai filter untuk memilah kebudayaan asing mana yang layak diikuti. Indonesia juga perlu mencontoh bagaimana Korea menyusun kebangkitan negara, serta agar memiliki rasa tidak takut untuk berubah dan berpikir out of the box demi perubahan yang lebih baik.
Girlband dan Boyband asal Korea Memiliki Penampilan Menarik dan Paras Wajah Menawan

6995905fgw1f24ej05lalj21kw1pyqtu.jpg

Boyband dan Girlband Indonesia memiliki kemiripan dengan girlband dan boyband asal Korea
(Foto atas Boyband dan Girlband asal Korea, Foto bawah Boyband dan Girlband asal Indonesia)
Sumber :



9 komentar: