PERJALANAN
ISRAEL DARI MESIR KE KANAAN
Tuhan
telah menyatakan kepada Abraham, bahwa keturunannya akan berdiam 400 tahun
lamanya dinegeri asing (Kej 15:13). Setelah waktu itu telah tiba. Orang Israel
harus meninggalkan Kanaan, supaya jangan bercampur dengan bangsa Kanaan, orang
kafir, yang tidak termasuk dalam perjanjian Allah. Negeri asing itu ialah
Mesir. Yusuf dibawa kesana untuk memenuhi kehendak Tuhan, yakni membuat
persiapan untuk kedatangan orang Israel, dan memelihara hidup mereka.
Selama
berdiam dimesir, mereka berkembang menjadi satu bangsa. Akhirnya aniaya
diperlukan untuk membangkitkan keinginan mereka pulang ke Kanaan, tanah
perjanjian itu. Pemimpin mereka waktu itu ialah Musa.
Perjalanan orang Israel
dari Mesir ke Kanaan adalah melalui Sinai dan Kadesy. Perjalanan itu menempuh
40 tahun lamanya. Dalam 40 tahun bangsa
Israel belajar mengenal Tuhannya. Selama waktu itu Tuhan memelihara umatNya
(Kel 19:4). Ia menyelenggarakan keselamatan rohani mereka:peneguhan jasmani
mereka; ujian-ujian. Ia menyelenggarakan keperluan-keperluan jasmani mereka:
makanan dan minuman, pakaian mereka tidak menjadi buruk bagi tubuh mereka.
Dalam
40 tahun itu mereka belajar mengenal dirinya juga. Berulangkali Tuhan menguji
mereka, dan berulangkali juga mereka tidak tahan uji, yaitu bersungut-sungut.
Dalam masa itu Musa menjadi pengantara umat ke israel dengan Allah. Memang umat
Israel dihukum oleh Tuhan, tetapi Tuhan menerima kembali dalam Karunia-Nya.
Pada akhir 40 tahun itu orang Israel telah dibiasakan untuk berperang,
dikuatkan dalam iman dan dikuatkan dalam menjadi umat Allah.
Disini
saya akan membahas berdasarkan pembagian sebagai berikut:
I. Dari
Mesir ke Sinai
II. Di
Sinai
III. Dari
Sinai ke Kadesy
IV. Di
Kadesy
V. Dari
Kadesy ke Kanaan
I.
DARI
MESIR KE SINAI
Dalam pembagian pertama
perjalanan di padang gurun, Tuhan memberikan kepada bangsa israel: air, daging,
roti dan kemenangan-kemenangan atas musuh-musuhnya. Ia menuntut supaya mereka
percaya kepadaNya. Bangsa Israel tidak melakukan hal itu: mereka
bersungut-sungut bahkan mencobai Tuhan. Tetapi sebelum diadakan peneguhan
perjanjian di Sinai mereka belum dihukum Tuhan.
II.
DI
SINAI
Di
Sinai, Tuhan mengukuhkan perjanjianNya dengan bangsa Israel. Ia memberikan
kepada mereka undang-undang yang menjadi pedoman hidupnya: Teokrasi (pemerintahan
Allah). Baru saja perjanjian itu dikuhkuhkan orang Israel sudah melanggarnya
dengan cara menyembah anak lembu emas. Musa menjadi pengantara antara umat
Israel dengan Allah. Umat Israel diterima kembali dalam karunia Allah.
Perjanjian diperbarui. Setelah kemah suci didirikan, berangkatlah orang Israel
dari Sinai. Awan menutupi kemah pertemuan; kemuliaan Tuhan memenuhi kemah suci
– korban bakaran dibakar habis oleh api dari Tuhan. Sejak itu dua buah seruni
perak menjadi tanda untuk berangkat.
III.
DARI
SINAI KE KADESY
Dari
Sinai berangkatlah orang Israel dibawah pimpinan Hobab (seorang ipar Musa,
bangsa Keni), malintasi padang gurun Paran, melalui Kibrot-Taawa dan Hezerot ke
Kadesy-Barnea. Dalam perjanjian itu bangsa Israel diuji oleh Tuhan. Mereka bersungut-sungut,
setelah itu mereka dihukum oleh Tuhan.
IV.
DI
KADESY
Di
Kadesy ternyata pula bahwa bangsa Israel tidaklah setia kepada Allah. Pada
hemat mereka, mustahillah mereka sampai ke Kanaan, bahkan mereka lebih suka
kembali ke Mesir. Sebagai hukuman atas hal itu, maka tidak ada orang dewasapun
yang dapat menginjakkan kakinya diKanaan. Hukuman itu tidak membawa mereka
kepada pertobatan. Dengan kenyataannya bangsa Israel menentang Musa dan Harun
sebagai pemimpin yang diberikan Allah kepada mereka. Baik Musa maupun Harun
dibenarkan oleh Tuhan.
V.
DARI
KADESY KE KANAAN
Tiga
puluh delapan tahun lamanya orang Israel mengembara dipadang gurun di
semenanjung Sinai. Selama waktu itu persekutuan dengan Tuhan dihentikan: sunat
tidak dilakukan. Akhirnya orang Israel kembali ke Kadessy. Setibanya disana,
mereka bersungut-sungut lagi. Pada saat itu Musa lupa diri.
Untuk
kesekian kalinya Tuhan menguji bangsa Israel: Mereka harus berjalan
mengelilingi Edom. Disinipun timbul sungut-sungut juga. Dalam perjanjian ini
Harun mati.
Empat
puluh tahun setelah keberangkatan dari Mesir, tibalah mereka dibatas selatan
Kanaan, kemudian dapatlah mereka masuk ke tanah yang dijanjikan oleh Tuhan itu.
Notes: semoga bermanfaat, ini gue buat waktu tugas agama ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar