Label

Jumat, 15 Agustus 2014

Perjalanan orang Israel dari Mesir ke Kanaan

PERJALANAN ISRAEL DARI MESIR KE KANAAN
            Tuhan telah menyatakan kepada Abraham, bahwa keturunannya akan berdiam 400 tahun lamanya dinegeri asing (Kej 15:13). Setelah waktu itu telah tiba. Orang Israel harus meninggalkan Kanaan, supaya jangan bercampur dengan bangsa Kanaan, orang kafir, yang tidak termasuk dalam perjanjian Allah. Negeri asing itu ialah Mesir. Yusuf dibawa kesana untuk memenuhi kehendak Tuhan, yakni membuat persiapan untuk kedatangan orang Israel, dan memelihara hidup mereka.
            Selama berdiam dimesir, mereka berkembang menjadi satu bangsa. Akhirnya aniaya diperlukan untuk membangkitkan keinginan mereka pulang ke Kanaan, tanah perjanjian itu. Pemimpin mereka waktu itu ialah Musa.
          Perjalanan orang Israel dari Mesir ke Kanaan adalah melalui Sinai dan Kadesy. Perjalanan itu menempuh 40 tahun  lamanya. Dalam 40 tahun bangsa Israel belajar mengenal Tuhannya. Selama waktu itu Tuhan memelihara umatNya (Kel 19:4). Ia menyelenggarakan keselamatan rohani mereka:peneguhan jasmani mereka; ujian-ujian. Ia menyelenggarakan keperluan-keperluan jasmani mereka: makanan dan minuman, pakaian mereka tidak menjadi buruk bagi tubuh mereka.
            Dalam 40 tahun itu mereka belajar mengenal dirinya juga. Berulangkali Tuhan menguji mereka, dan berulangkali juga mereka tidak tahan uji, yaitu bersungut-sungut. Dalam masa itu Musa menjadi pengantara umat ke israel dengan Allah. Memang umat Israel dihukum oleh Tuhan, tetapi Tuhan menerima kembali dalam Karunia-Nya. Pada akhir 40 tahun itu orang Israel telah dibiasakan untuk berperang, dikuatkan dalam iman dan dikuatkan dalam menjadi umat Allah.
            Disini saya akan membahas berdasarkan pembagian sebagai berikut:
I.       Dari Mesir ke Sinai
II.    Di Sinai
III. Dari Sinai ke Kadesy
IV. Di Kadesy
V.    Dari Kadesy ke Kanaan




                              I.            DARI MESIR KE SINAI
Dalam pembagian pertama perjalanan di padang gurun, Tuhan memberikan kepada bangsa israel: air, daging, roti dan kemenangan-kemenangan atas musuh-musuhnya. Ia menuntut supaya mereka percaya kepadaNya. Bangsa Israel tidak melakukan hal itu: mereka bersungut-sungut bahkan mencobai Tuhan. Tetapi sebelum diadakan peneguhan perjanjian di Sinai mereka belum dihukum Tuhan.
                           II.            DI SINAI

Di Sinai, Tuhan mengukuhkan perjanjianNya dengan bangsa Israel. Ia memberikan kepada mereka undang-undang yang menjadi pedoman hidupnya: Teokrasi (pemerintahan Allah). Baru saja perjanjian itu dikuhkuhkan orang Israel sudah melanggarnya dengan cara menyembah anak lembu emas. Musa menjadi pengantara antara umat Israel dengan Allah. Umat Israel diterima kembali dalam karunia Allah. Perjanjian diperbarui. Setelah kemah suci didirikan, berangkatlah orang Israel dari Sinai. Awan menutupi kemah pertemuan; kemuliaan Tuhan memenuhi kemah suci – korban bakaran dibakar habis oleh api dari Tuhan. Sejak itu dua buah seruni perak menjadi tanda untuk berangkat.

                       III.            DARI SINAI KE KADESY

Dari Sinai berangkatlah orang Israel dibawah pimpinan Hobab (seorang ipar Musa, bangsa Keni), malintasi padang gurun Paran, melalui Kibrot-Taawa dan Hezerot ke Kadesy-Barnea. Dalam perjanjian itu bangsa Israel diuji oleh Tuhan. Mereka bersungut-sungut, setelah itu mereka dihukum oleh Tuhan.

                       IV.            DI KADESY

Di Kadesy ternyata pula bahwa bangsa Israel tidaklah setia kepada Allah. Pada hemat mereka, mustahillah mereka sampai ke Kanaan, bahkan mereka lebih suka kembali ke Mesir. Sebagai hukuman atas hal itu, maka tidak ada orang dewasapun yang dapat menginjakkan kakinya diKanaan. Hukuman itu tidak membawa mereka kepada pertobatan. Dengan kenyataannya bangsa Israel menentang Musa dan Harun sebagai pemimpin yang diberikan Allah kepada mereka. Baik Musa maupun Harun dibenarkan oleh Tuhan.

                           V.            DARI KADESY KE KANAAN

Tiga puluh delapan tahun lamanya orang Israel mengembara dipadang gurun di semenanjung Sinai. Selama waktu itu persekutuan dengan Tuhan dihentikan: sunat tidak dilakukan. Akhirnya orang Israel kembali ke Kadessy. Setibanya disana, mereka bersungut-sungut lagi. Pada saat itu Musa lupa diri.
Untuk kesekian kalinya Tuhan menguji bangsa Israel: Mereka harus berjalan mengelilingi Edom. Disinipun timbul sungut-sungut juga. Dalam perjanjian ini Harun mati.


Empat puluh tahun setelah keberangkatan dari Mesir, tibalah mereka dibatas selatan Kanaan, kemudian dapatlah mereka masuk ke tanah yang dijanjikan oleh Tuhan itu.

Notes: semoga bermanfaat, ini gue buat waktu tugas agama .. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar